Proses Pengasuh Anak Baby Sitter Membuat Susu Formula

Berikut kami sampaikan untuk proses perawat suster pengasuh anak bayi balita baby sitter dan mungkin orang tua dalam membuat susu formula dengan tahap yang biasa kami sampaikan dan terapkan kepada suster di LPK Cinta Keluarga. Seperti artikel sebelumnya apa saja yang harus di perhatikan dalam membuat susu formula. 

Apa saja yang harus disiapkan oleh orang tua perawat suster pengasuh anak bayi balita baby sitter  

A. Persiapan Alat dan Bahan 

• Thermos berisi air panas ( Suhu air berkisar 700  C )
• Air mineral
• Susu formula dan sendok takar yag berada ditempatnya
• Botol susu yang sudah dicuci bersih dan di steril

Ada 2 cara yang bisa di gunakan oleh orang tua perawat suster pengasuh anak bayi balita baby sitter dalam membuat susu formula 

Ada 2 pilihan cara yang bisa di pakai oleh orang tua perawat suster pengasuh anak bayi balita baby sitter dalam membuat susu formula :

1. Air panas – susu formula – air mineral

2. Air panas – air mineral – susu formula

Contoh membuat susu formula 120 ml dengan menggunakan cara yang pertama 

• Cuci tangan terlebih dahulu
• Masukkan air panas ke dalam botol susu sesuai takaran yang diinginkan ( 40ml )
• Masukkan susu formula sebanyak 4 sendok takar ke dalam botol susu yang sudah berisi air panas, ( jika ada susu yang menempel di leher botol, jangan di lap pakai tangan, cukup di ketuk botolnya )
• Piling-piling susu, agar tidak menggumpal 
• Jika sudah tambahkan air mineral sesuai takaran yang sudah ditentukan (sampai ukuran 120 ml). Piling – piling susu lagi agar tercampur rata
• Kemudian sebelum di berikan kepada si kecil, cek suhu susu terlebih dahulu dengan cara teteskan ke punggung tangan sekitar 2-3 tetes. ( suhu susu harus suam-suam kuku )
• Jika susu kepanasan maka harus direndam di baskom yang berisi air dingin secukupnya, bila susu kedinginan maka direndam dengan air panas secukupnya sampai suhu yang diinginkan ( suam-suam kuku)
• Jika sudah selesai, bereskan peralatan pembuatan susu
• Cuci tangan terlebih dahulu kemudian berikan susu kepada si kecil.

Contoh membuat susu formula 120 ml dengan menggunakan cara yang kedua 

• Cuci tangan terlebih dahulu
• Masukkan air panas ke dalam botol susu sesuai takaran yang diinginkan (40ml)
• Masukkan air mineral sebanyak 80 ml kedalam botol susu
• Masukkan susu formula 4 sedok takar susu ke dalam botol susu yang sudah dikasih air panas dan air mineral, ( jika ada susu yang menempel di leher botol, jangan di lap pakai tangan, cukup di ketuk botolnya )
• Piling-piling susu, agar tidak menggumpal 
• Kemudian sebelum di berikan kepada si kecil, cek suhu susu terlebih dahulu dengan cara teteskan ke punggung tangan sekitar 2-3 tetes. ( suhu susu harus suam-suam kuku )
• Jika susu kepanasan maka harus direndam di baskom yang berisi air dingin secukupnya, bila susu kedinginan maka direndam dengan air panas secukupnya sampai suhu yang diinginkan ( suam-suam kuku)
• Jika sudah selesai, bereskan peralatan pembuatan susu
• Cuci tangan terlebih dahulu kemudian berikan susu kepada si kecil.

Catatan :

Dalam pembuatan susu formula dengan cara 1 ataupun cara yang ke 2 mempunyai perbedaan hasil nya akhir.

Read More

Pengasuh Anak Baby Sitter Membuat Susu Formula

Perawat suster pengasuh anak bayi balita baby sitter membuat susu formula. Susu formula dalam hal ini PASI ( pendamping air susu ibu ) bisa berfungsi sebagai makanan tunggal yang dibutuhkan dalam memenuhi gizi bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi sampai berusia 6 bulan atau bisa juga berfungsi hanya sebagai tambahan ataupun pendamping ASI ( Air Susu Ibu ) saja.

Perbedaan cara membuat susu formula dulu dengan sekarang

Adapun cara membuat susu formula oleh orang tua perawat suster pengasuh anak bayi balita baby sitter di jaman dulu dan sekarang sudah berbeda. Dulu, susu formula susah larut karena lemaknya tinggi, sehingga harus diseduh dengan air panas. Dan untuk sekarang susu formula sudah mengandung zat pelarut, yang bila dicampurkan dengan air suam-suam kuku.

Cara membuat susu yang benar untuk bayi adalah mencampurkan air dingin dan panas dengan perbandingan 2:1. Hasilnya, air susu tak terlalu panas atau dingin, tapi suam-suam kuku. Bila diseduh dengan air panas, protein yang terkandung di dalam susu akan menggumpal dan vitaminnya rusak. Sebaiknya, susu yang sudah dibuat jangan dibiarkan hingga dua jam. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua pengasuh perawat suster anak bayi balita baby sitter terkait menggunakan atau menyiapkan susu formula bagi bayi:

• Susu formula yang telah dibuat lebih dari dua jam (waktu basi susu formula bervariasi), sebaiknya tidak digunakan lagi.
• Selalu membuat susu formula sesuai keterangan pada kemasan. Beda susu formula, dapat berbeda pula perbandingan air dan susunya ( ada yang 1 sendok takar 30ml/40ml/50ml)
• Jangan melebih-lebihkan atau mengurangi takaran perbandingan antara air dan susu formula. Susu formula yang terlalu kental dapat menyebabkan bayi sembelit, sedangkan susu formula yang terlalu encer dapat menyebabkan bayi kekurangan nutrisi. Selalu perhatikan cara pembuatan susu formula pada kemasan.
• Hanya menggunakan sendok takar yang disertakan dalam kemasan dan pastikan untuk selalu melihat tanggal kadaluarsanya.
• Jangan menambahkan apapun di dalam susu formula.
• Jangan memanaskan botol susu di dalam microwave, karena dapat memanaskan dotnya yang akhirnya dapat membakar mulut bayi.
• Memasak air hingga benar – benar mendidih lalu biarkan kurang lebih selama 3 menit sebelum api dimatikan kemudian diamkan selama 10 menit dalam tempat yang tertutup agar suhunya turun dan air pun siap digunakan.
• Saat menuangkan air panas / air mineral / sendok takar jangan menempel pada leher botol
• Saat pembuatan susu formula jangan dikocok tapi dipiling-piling, mengocok susu akan menimbulkan busa yang mengakibatkan perut bayi kembung.
• Tutup botol tidak boleh tengkurap, jangan menyentuh ujung dot

Semoga informasi tersebut bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita semua pada umumnya dan bermanfaat untuk orang tua perawat suster pengasuh anak bayi balita baby sitter pada khususnya   

Read More